Sabtu, 07 April 2018

Materi Logika - Operasi Biner


 OPERASI BINER
            Operasi biner adalah operasi yang melibatkan dua unsur. Contoh operasi biner dalam matematika adalah : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan sebagainya. Khusus dalam logika terdapat 4 macam operasi biner, antara lain :
Ø  Konjungsi
Kata perangkai yaitu “ DAN ”
Simbol yaitu “
Ø  Disjungsi
Kata perangkai yaitu “ ATAU ”
Simbol yaitu “
Ø  Implikasi
Kata perangkai yaitu “ JIKA ...., MAKA.... ”
Simbol yaitu “
Ø  Biimplikasi
Kata perangkai yaitu “ .... JIKA DAN HANYA JIKA.... ”
Simbol yaitu “

A.   KONJUNGSI
Salah satu cara untuk menggabungkan pernyataan tunggal sehingga menjadi pernyataan majemuk adalah dengan menggunakan kata “ DAN ”. Pernyataan majemuk dengan kata penghubung “ DAN ” hanya dapat bernilai benar jika pernyataan pertama dan kedua sekaligus benar. Namun, jika salah satu atau kedua pernyataan tunggal salah, maka nilai kebenaran adalah salah.
Misalkan p dan q adalah pernyataan. Pernyataan majemuk p dan q disebut konjungsi dari p dan q dan dilambangkan dengan “p q ” (dibaca : p dan q ). Kita sarikan definisi konjungsi dengan tabel kebenaran berikut :
P
q
p q
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S
Contoh :
1.      p : 3 adalah bilang prima ganjil
q : 2 adalah bilangan prima genap

jawaban :
p q : 3 adalah bilang prima ganjil dan 2 adalah bilangan prima genap
τ(p) = B , τ(q) = B
jadi, τ(pq) = B
2.      p: 150 + 500 = 800
q: 4 adalah faktor dari 12

jawaban :
pq : 150 + 500 = 800 dan 4 adalah faktor dari 12
τ(p) = S , τ(q) = B
jadi, τ(pq) = S

B.   DISJUNGSI
Suatu pernyataan majemuk yang terdiri dari dua pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan menggunakan kata “ ATAU ” dinamakan pernyataan disjungsi. Pernyataan majemuk dengan kata penghubung “ ATAU ” hanya bernilai salah jika pernyataan pertama maupun pernyataan kedua sekaligus salah. Namun, jika salah satu atau kedua-duanya benar, maka nilai kebenaran adalah benar.
Disjungsi p    q bernilai benar jika salah satu p atau q, atau keduanya adalah benar. Disjungsi bernilai salah jika keduanya p dan q adalah salah. Kita sarikan definisi disjungsi dengan tabel kebenaran berikut :
P
q
pq
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
S
Contoh :
1.      p: 3 + 4 = 12
q: dua meter sama dengan 200 cm

jawaban :
pq : 3 + 4 = 12 atau dua meter sama dengan 200 cm
τ(p) = S , τ(q) = B
jadi, τ(pq) = B
2.      p: 7 merupakan bilangan prima
q: 7 merupakan bilangan ganjil

jawaban :
pq : 7 merupakan bilangan prima atau 7 merupakan bilangan ganjil
τ(p) = B , τ(q) = B
jadi, τ(pq) = B

C.   IMPLIKASI
Pernyataan yang mengandung bentuk  “ jika p maka q ” disebut pernyataan implikasi atau  pernyataan kondisional. Misalkan p dan q adalah penyataan. Suatu  implikasi (pernyataan bersyarat) adalah pernyataan mejemuk dengan bentuk dengan “ p q ” (dibaca : jika p maka q).
Pernyataan p disebut hipotesis ( ada juga yang menamakan anteseden ) dari implikasi. Adapun pernyataan q disebut konklusi ( atau kesimpulan, dan ada juga yang menamakan konsekuen ). Implikasi bernilai salah hanya jika hipotesis p bernilai benar dan konklusi q bernilai bernilai salah, sedangkan untuk kasus lainnya adalah benar. Kita sarikan definisi implikasi dengan tabel kebenaran berikut :
p
q
p q
B
B
B
B
S
S
S
B
B
S
S
B
Contoh :
1.      p : pak Ali adalah seeorang haji
q : pak Ali adalah seorang muslim

jawaban :
p q: jika pak Ali adalah seeorang haji maka pak Ali adalah seorang muslim
τ (p) = B , τ(q) = B
jadi, τ(pq) = B
2.      p : 4 + 7 = 10
q : besi adalah benda padat

jawaban :
p q : jika 4 + 7 = 10 maka besi adalah benda padat
τ(p) = S , τ(q) = B
jadi, τ(pq) = B

D.   BIIMPLIKASI
Misalkan p dan q adalah pernyataan. Suatu biimplikasi adalah suatu pernyataan majemuk dengan bentuk “ p jika dan hanya jika q ” dilambangkan dengan “ pq ”. Biimplikasi p dan q bernilai benar jika keduanya p dan q adalah benar atau jika keduanya p dan q adalah salah. Untuk khusus lainnya adalah salah. Kita sarikan definisi biimplikasi dengan tabel kebenaran berikut :
P
q
pq
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
B




Contoh :
1.      p : 2 + 5 = 7
q : 7 adalah bilangan genap

jawaban :
p q : 2 + 5 = 7 jika dan hanya jika 7 adalah bilangan genap
τ(p) = B , τ(q) = S
jadi, τ(pq) = S
2.      p : dua buah garis saling berpotongan tegak lurus
q : dua garis saling membentuk sudut 90o

jawaban :
p q : dua buah garis saling berpotongan tegak lurusjika dan hanya jikadua garis saling membentuk sudut 90o
τ (p) = B , τ(q) = B
jadi, τ(pq) = B


REFERENSI
Irma, A. (2015). Pengantar Pendidikan Matematika Himpunan & Logika . Pekanbaru: Kreasi Edukasi.
Kusumah, Y. S. (2008). Logika Matematika Elementer. Bandung: Tarsito.
Wibosomo, S. (2008). Matematika Diskrit. Bandung: Graha Ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu