OPERASI BINER
Operasi
biner adalah operasi yang melibatkan dua unsur. Contoh operasi biner dalam
matematika adalah : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
perpangkatan, dan sebagainya. Khusus dalam logika terdapat 4 macam operasi
biner, antara lain :
Ø Konjungsi
Kata perangkai yaitu “ DAN ”
Simbol yaitu “∧”
Ø Disjungsi
Kata
perangkai yaitu “ ATAU ”
Simbol
yaitu “ ∨ ”
Ø Implikasi
Kata perangkai yaitu “ JIKA ....,
MAKA.... ”
Simbol yaitu “ ⇒ ”
Ø Biimplikasi
Kata perangkai yaitu “ .... JIKA DAN
HANYA JIKA.... ”
Simbol yaitu “ ⇔ ”
A.
KONJUNGSI
Salah satu cara untuk menggabungkan
pernyataan tunggal sehingga menjadi pernyataan majemuk adalah dengan
menggunakan kata “ DAN ”. Pernyataan majemuk dengan kata penghubung “ DAN ”
hanya dapat bernilai benar jika pernyataan pertama dan kedua sekaligus benar.
Namun, jika salah satu atau kedua pernyataan tunggal salah, maka nilai
kebenaran adalah salah.
Misalkan p dan q adalah pernyataan.
Pernyataan majemuk p dan q disebut konjungsi dari p dan q dan dilambangkan
dengan “p ∧ q ” (dibaca : p dan q ). Kita sarikan definisi konjungsi
dengan tabel kebenaran berikut :
P
|
q
|
p ∧ q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
Contoh
:
1. p
: 3 adalah bilang prima ganjil
q : 2 adalah bilangan prima genap
jawaban :
p ∧ q : 3
adalah bilang prima ganjil dan 2 adalah bilangan prima genap
τ(p)
= B , τ(q) = B
jadi,
τ(p∧q)
= B
2. p: 150 + 500 = 800
q: 4 adalah faktor dari
12
jawaban :
p∧q
: 150 + 500 = 800 dan 4 adalah faktor dari 12
τ(p)
= S , τ(q) = B
jadi,
τ(p∧q)
= S
B.
DISJUNGSI
Suatu
pernyataan majemuk yang terdiri dari dua pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan
menggunakan kata “ ATAU ” dinamakan pernyataan disjungsi. Pernyataan majemuk
dengan kata penghubung “ ATAU ” hanya bernilai salah jika pernyataan pertama
maupun pernyataan kedua sekaligus salah. Namun, jika salah satu atau
kedua-duanya benar, maka nilai kebenaran adalah benar.
Disjungsi p ∨ q bernilai benar jika
salah satu p atau q, atau keduanya adalah benar. Disjungsi bernilai salah jika
keduanya p dan q adalah salah. Kita sarikan definisi disjungsi dengan tabel
kebenaran berikut :
P
|
q
|
p∨q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
Contoh :
1. p: 3 + 4 = 12
q: dua meter sama dengan
200 cm
jawaban :
p∨q
: 3 + 4 = 12 atau dua meter sama dengan 200 cm
τ(p)
= S , τ(q) = B
jadi,
τ(p∨q)
= B
2. p: 7 merupakan bilangan
prima
q: 7 merupakan bilangan
ganjil
jawaban :
p∨q
: 7 merupakan bilangan prima atau 7 merupakan bilangan ganjil
τ(p)
= B , τ(q) = B
jadi,
τ(p∨q)
= B
C.
IMPLIKASI
Pernyataan yang
mengandung bentuk “ jika p maka q ”
disebut pernyataan implikasi atau
pernyataan kondisional. Misalkan p dan q adalah penyataan. Suatu implikasi (pernyataan bersyarat) adalah
pernyataan mejemuk dengan bentuk dengan “ p ⇒ q ” (dibaca : jika p
maka q).
Pernyataan p disebut
hipotesis ( ada juga yang menamakan anteseden ) dari implikasi. Adapun
pernyataan q disebut konklusi ( atau kesimpulan, dan ada juga yang menamakan
konsekuen ). Implikasi bernilai salah hanya jika hipotesis p bernilai benar dan
konklusi q bernilai bernilai salah, sedangkan untuk kasus lainnya adalah benar.
Kita sarikan definisi implikasi dengan tabel kebenaran berikut :
p
|
q
|
p ⇒ q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Contoh :
1. p : pak Ali adalah seeorang haji
q :
pak Ali adalah seorang muslim
jawaban
:
p ⇒ q: jika pak
Ali adalah seeorang haji maka pak Ali adalah seorang muslim
τ
(p) = B , τ(q) = B
jadi,
τ(p⇒q) = B
2. p : 4 + 7 = 10
q :
besi adalah benda padat
jawaban
:
p ⇒ q : jika 4 + 7
= 10 maka besi adalah benda padat
τ(p)
= S , τ(q) = B
jadi,
τ(p⇒q) = B
D.
BIIMPLIKASI
Misalkan p dan q adalah
pernyataan. Suatu biimplikasi adalah suatu pernyataan majemuk dengan bentuk “ p
jika dan hanya jika q ” dilambangkan dengan “ p⇔q ”. Biimplikasi p dan q bernilai benar jika
keduanya p dan q adalah benar atau jika keduanya p dan q adalah salah. Untuk khusus lainnya adalah salah.
Kita sarikan definisi biimplikasi dengan tabel kebenaran berikut :
P
|
q
|
p⇔q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
Contoh :
1. p : 2 + 5 = 7
q : 7
adalah bilangan genap
jawaban
:
p ⇔ q : 2 + 5
= 7 jika dan hanya jika 7 adalah bilangan genap
τ(p)
= B , τ(q) = S
jadi,
τ(p⇒q) = S
2. p : dua buah garis saling berpotongan tegak lurus
q :
dua garis saling membentuk sudut 90o
jawaban
:
p ⇔ q : dua
buah garis saling berpotongan tegak lurusjika dan hanya jikadua garis saling membentuk
sudut 90o
τ
(p) = B , τ(q) = B
REFERENSI
Irma, A. (2015). Pengantar Pendidikan Matematika
Himpunan & Logika . Pekanbaru: Kreasi Edukasi.
Kusumah, Y. S. (2008). Logika
Matematika Elementer. Bandung: Tarsito.
Wibosomo, S. (2008). Matematika
Diskrit. Bandung: Graha Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar