Senin, 26 Maret 2018

Makalah Akhlak, Etika, dan Moral


KATA PENGANTAR 
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin
Pekanbaru, 17 Desember 2017


 Penyusun









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI…………………….............................………………………………………... 2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………........................... 3
  • Latar BelakangMasalah……………………………………………………………………. 3
  • Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………... 3
  • Rumusan Masalah…………………………………………………………………..... 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..…. 4
  • Konsep Etika, Moral, dan Akhlak……………………………………......................... 4
a)      Etika.................................................................................................................. 4
b)      Moral................................................................................................................  5
c)      Akhlak .............................................................................................................  6
  • Hubungan antara Tasawwuf dan Akhlak………………………….............................. 7
  • Indikator Manusia Berakhlak……………………………………….......................…. 8
  • Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan….. ……………................................... 8
BAB III
PENUTUP……………………. ………………………………...................…….................. 10
  • Kesimpulan………………………………………………………………..........…… 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….................…….11




BAB I
PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan bergaya, mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang yanitu tidak terlalu dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena pada kenyataannya manusia sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak kita berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan kewarganegaraan. Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa di aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yang telah disampaikan menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu penulis menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral, dan akhlak masyarakat.
  • Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam. 
·         Rumusan Masalah
1).        Apakah pengertian etika, moral, dan akhlak itu?.
2).        Apakah hubungan tasawuf dengan akhlak?.
3) .       Apa Indikator Manusia Berakhlak?.
4) .       Bagaimanakah aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?.







BAB II
PEMBAHASAN

o    Konsep Etika, Moral, dan Akhlak
Secara substansial etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesame manusia dan alam dalam arti luas. Yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah ikuran kebaikan dan keburukan itu sendiri.
  • Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata  “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan” adalah segala sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat. Etika berdasarkan rasional (akal pikiran), bersifat kajian ilmu dan filsafat (teoritis), bersifat umum
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Etika merupakan bagian dari filsafat yang menginginkan tentang keluhuran budi dengan mendorong manusia untuk menggunakan akal budi dan daya pikirnya agar dia menjadi baik sejalan dengan kaidah, hukum, dan aturan yang ditetapkan.
Berikut ini adalah beberapa pandangan pemikiran tentang baik dan buruk dalam kajian etika adalah :
1)      Pandangan Hedonisme : menyatakan bahwa baik itu ialah sesuatu yang dapat memberikan kepuasan sedangkan yang buruk adalah sesuatu yang tidak dapat memberikan kepuasan.
2)      Pandangan Utilitariarisme : menyatakan bahwa yang baik ialah sesuatu yang bernilai guna, sebaliknya buruk ialah sesuatu yang dianggap buruk bila ia tidak mengandung nilai guna.
3)      Pandangan Vitalisme : menyatakan bahwa sesuatu dianggap baik jika ia dapat mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia sehingga dapat menaklukkan yang lemah. Begitu pun sebaliknya.
4)      Pandangan Sosialisme : menyatakan bahwa sesuatu dianggap baik oleh masyarakat tertentu. Sebaliknya sesuatu yang dianggap buruk apabila suatu masyarakat tertentu menganggapnya buruk.
5)      Pandangan Humanisme : menyatakan bahwa sesuatu dianggap baik apabila sesuai dengan kodrat kemanusiaan. Sebaliknya, ia akan dianggap buruk apabila tidak sesuai atau berlawanan dengan kodrat kemanusiaan.  
Macam macam Etika :
a)      Etika Deskriptif : Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oelh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang  bernilai. Berbicara mengenai fakta secara apa adanya yani mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.
b)      Etika Normatif : Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.
c)      Etika Metaetika : Yang membahas dan menyelidiki serta menetapkan arti dan makna istilah istilah normatif yang diungkapkan lewat pertanyaan pertanyaan etis yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan.
  • Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama. Moral berdasarkan adat istiadat atau kebudayaan, bersifat praktis.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Macam macam Moral :
a)      Moral Keagamaan : Merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran agama islam.
b)      Moral Sekuler : Merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat duniawi semata mata.
  • Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Dalam kebahasaan akhlak berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.
 Akhlak sama akar kata nya dari “Khaliq” yang berasal dari “khalaqa”. Ini berarti “akhlak” muncul sebagai mediator yang menjembatani komunikasi antara khaliq dan makhluk secara timbal balik, yang kemudian disebut dengan hablumminallah.
Menurut terminologi, beberapa pakar mengemukakan definisi akhlak antara lain: Ibn Maskawih mengatakan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran terlebih dahulu.
Begitu pun Al-Ghazali menyebutkan bahwa akhak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan fikiran terlebih dahulu. Baik dan buruk dalam akhlak ditentukan oleh pandangan agama yang bersumber dari tuhan.



Akhlak islam memiliki karakteristik yaitu :
1)      Al-Quran dan Hadits
2)      Bersifat umum dan universal
3)      Bersifat menyuluruh
4)      Konsisten dalam cara dan tujuan
5)      Berpangkal pada iman dan taqwa kepada Allah swt.
6)      Akhlak mulia menjanjikan balasan dari Allah swt.
7)      Sesuai dengan fitrah yang bersih.

Macam Macam Akhlak :
a)      Akhlak Baik : Perbuatan baik terhadap tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluk yang lain.
b)      Akhlak Buruk : Perbuatan buruk terhadap tuhan, sesama manusia, dan makhluk-makhluk lainnya.

  • Hubungan Tasawuf dengan Akhlak

Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah dapat melihat Tuhan (al-Ma’rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk juga bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan lain-lain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah. Perbaikan akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus berawal dari penyucian hati. pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-manhiyyat, dan adaa al-wajibat, serta adaa al-naafilat.
Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang “kaffah” adalah iman,ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan yang hendak dicapai dengan ilmu akhlak adalah kesejahteraan hidup manusia de dunia dan kebahagian hidup di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.
  • Indikator Manusia Berakhlak
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su’al-khulug) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara hati dan perbuatan.
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati. Barang siapa melakukan dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia yang menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam hubungannya dengan allah, sesama makhluk dan alam semesta.
Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan memiliki akhlak mulia.
  • Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),
  • Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),
  • Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58),
  • Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
  • Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
  • Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al’Araf:31).
Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus dipertahankan dan disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di hilankan , karena kebiasaan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.
  1. Akhlak terhadap Allah
  • Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
  • Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
  • Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa’: 1)
  • Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)
  • Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159)
  1. Akhlak terhadap diri sendiri
  • Sikap sabar (QS. Al Baqarah: 153)
  • Sikap syukur (QS. Ibrahim: 7)
  • Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)
  • Sikap tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
  • Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135).

      2. Akhlak terhadap sesama manusia
  • Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
  • Ta’awun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)
  • Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134 & 159)
  • Menepati janji (QS. At Taubah: 111).
Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
  1. Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak baik secara almiah.
  2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
  3. Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada allah dengan dawam al-dzikir.



BAB IV
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia.












DAFTAR PUSTAKA
1.       “Metodologi Studi Islam” – Nurhasanah Bakhtiar Marwan.
2.      “Etika Dalam Islam” – Achmad.
3.      “Akhlak Muslim” – Bakry
4.      “Akhlak Tasawuf” – Nata, Abuddin.
5.      “Pengantar Studi Akhlak “ – Sinaga, Hasanuddin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu