KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji
syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi kesempatan,
taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Pendidikan Agama
Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. keluarganya
berserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap
gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami
mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang telah memberikan
petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal
mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan
tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat
untuk kita semua. Amin
Pekanbaru, 17 Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI…………………….............................………………………………………...
2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...........................
3
- Latar BelakangMasalah……………………………………………………………………. 3
- Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………... 3
- Rumusan Masalah…………………………………………………………………..... 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..…. 4
- Konsep Etika, Moral, dan Akhlak……………………………………......................... 4
a) Etika..................................................................................................................
4
b) Moral................................................................................................................
5
c) Akhlak
.............................................................................................................
6
- Hubungan antara Tasawwuf dan Akhlak………………………….............................. 7
- Indikator Manusia Berakhlak……………………………………….......................…. 8
- Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan….. ……………................................... 8
BAB III
PENUTUP……………………. ………………………………...................…….................. 10
PENUTUP……………………. ………………………………...................…….................. 10
- Kesimpulan………………………………………………………………..........…… 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….................…….11
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang
muslim semakin beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang
mewah dan bergaya, mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak
yang yanitu tidak terlalu dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena
pada kenyataannya manusia sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan
akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah
diperkenalkan sejak kita berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama
islam dan kewarganegaraan. Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu
hanya dibiarkan saja tanpa di aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan
sehari-hari, sehingga pelajaran yang telah disampaikan menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak
terpuji jika kita para generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak.
Oleh karena itu penulis menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan
etika, moral, dan akhlak masyarakat.
- Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi
Islam.
·
Rumusan Masalah
1). Apakah
pengertian etika, moral, dan akhlak itu?.
2). Apakah
hubungan tasawuf dengan akhlak?.
3) . Apa
Indikator Manusia Berakhlak?.
4) .
Bagaimanakah aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?.
BAB II
PEMBAHASAN
o
Konsep Etika, Moral,
dan Akhlak
Secara substansial
etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan
keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan,
sesame manusia dan alam dalam arti luas. Yang membedakan satu dengan yang
lainnya adalah ikuran kebaikan dan keburukan itu sendiri.
- Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata “ethikos“,
berarti “timbul dari kebiasaan” adalah segala sesuatu dimana dan bagaimana
cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab.
Dengan demikian Etika
adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran
baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat.
Etika berdasarkan rasional (akal pikiran), bersifat kajian ilmu dan filsafat
(teoritis), bersifat umum
Etika dimulai bila
manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.
Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis
kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan
etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Etika merupakan
bagian dari filsafat yang menginginkan tentang keluhuran budi dengan mendorong
manusia untuk menggunakan akal budi dan daya pikirnya agar dia menjadi baik
sejalan dengan kaidah, hukum, dan aturan yang ditetapkan.
Berikut ini adalah
beberapa pandangan pemikiran tentang baik dan buruk dalam kajian etika adalah :
1)
Pandangan Hedonisme :
menyatakan bahwa baik itu ialah sesuatu yang dapat memberikan kepuasan
sedangkan yang buruk adalah sesuatu yang tidak dapat memberikan kepuasan.
2)
Pandangan
Utilitariarisme : menyatakan bahwa yang baik ialah sesuatu yang bernilai guna,
sebaliknya buruk ialah sesuatu yang dianggap buruk bila ia tidak mengandung
nilai guna.
3)
Pandangan Vitalisme :
menyatakan bahwa sesuatu dianggap baik jika ia dapat mencerminkan kekuatan
dalam hidup manusia sehingga dapat menaklukkan yang lemah. Begitu pun
sebaliknya.
4)
Pandangan Sosialisme
: menyatakan bahwa sesuatu dianggap baik oleh masyarakat tertentu. Sebaliknya
sesuatu yang dianggap buruk apabila suatu masyarakat tertentu menganggapnya
buruk.
5)
Pandangan Humanisme :
menyatakan bahwa sesuatu dianggap baik apabila sesuai dengan kodrat
kemanusiaan. Sebaliknya, ia akan dianggap buruk apabila tidak sesuai atau
berlawanan dengan kodrat kemanusiaan.
Macam macam Etika :
a)
Etika Deskriptif : Etika yang menelaah secara kritis dan rasional
tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oelh setiap orang
dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai. Berbicara mengenai fakta secara apa adanya yani mengenai nilai
dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan
realitas yang membudaya.
b)
Etika Normatif : Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku
yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.
c)
Etika Metaetika : Yang membahas dan menyelidiki serta menetapkan arti
dan makna istilah istilah normatif yang diungkapkan lewat pertanyaan pertanyaan
etis yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan.
- Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan
yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit
adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan
proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang
yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral
itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia
ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah ajaran
baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat.
Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila
yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga
sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki
standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan
telah terbangun sejak lama. Moral berdasarkan adat istiadat atau kebudayaan,
bersifat praktis.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan
perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Macam macam Moral :
a) Moral Keagamaan :
Merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran agama islam.
b) Moral Sekuler :
Merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat
duniawi semata mata.
- Pengertian Akhlak
Akhlak
berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”.
Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Dalam
kebahasaan akhlak berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup
adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah
wahyu tuhan.
Akhlak sama akar kata nya dari “Khaliq” yang
berasal dari “khalaqa”. Ini berarti “akhlak” muncul sebagai mediator yang
menjembatani komunikasi antara khaliq dan makhluk secara timbal balik, yang
kemudian disebut dengan hablumminallah.
Menurut terminologi,
beberapa pakar mengemukakan definisi akhlak antara lain: Ibn Maskawih
mengatakan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran terlebih
dahulu.
Begitu pun Al-Ghazali menyebutkan bahwa akhak adalah
suatu sifat yang tertanam dalam jiwa daripadanya timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan fikiran terlebih dahulu. Baik dan
buruk dalam akhlak ditentukan oleh pandangan agama yang bersumber dari tuhan.
Akhlak islam memiliki karakteristik yaitu :
1) Al-Quran dan Hadits
2) Bersifat umum dan universal
3) Bersifat menyuluruh
4) Konsisten dalam cara dan tujuan
5) Berpangkal pada iman dan taqwa kepada Allah swt.
6) Akhlak mulia menjanjikan balasan dari Allah swt.
7) Sesuai dengan fitrah yang bersih.
Macam Macam Akhlak :
a) Akhlak Baik : Perbuatan baik terhadap tuhan, sesama
manusia dan makhluk-makhluk yang lain.
b) Akhlak Buruk : Perbuatan buruk terhadap tuhan, sesama
manusia, dan makhluk-makhluk lainnya.
- Hubungan Tasawuf dengan Akhlak
Tasawuf adalah proses
pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara mensucikan hati. Hati yang
suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah dapat melihat Tuhan (al-Ma’rifah).
Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha Suci tidak dapat didekati
kecuali oleh hati yang suci.
Kalau ilmu akhlak
menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk juga bagaimana mengubah
akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni dengan cara-cara yang
nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan lain-lain maka ilmu
tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar setelah hatinya suci
yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah. Perbaikan akhlak,
menurut ilmu tasawuf, harus berawal dari penyucian hati. pendapat para sufi
adalah dengan ijtinab al-manhiyyat, dan adaa al-wajibat, serta
adaa al-naafilat.
Dalam kacamata
akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk pengakuan, apalagi
kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang “kaffah” adalah iman,ilmu dan
amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan yang hendak dicapai dengan ilmu
akhlak adalah kesejahteraan hidup manusia de dunia dan kebahagian hidup di
akhirat.
Dari satu segi akhlak
adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah
dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.
- Indikator Manusia Berakhlak
Indikator manusia
berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak
berakhlak (su’al-khulug) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di
dalam hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain
antara hati dan perbuatan.
Taat akan perintah
Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan hati.
Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati. Barang siapa
melakukan dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan tidak akan gelap hatinya,
hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf
mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah memiliki
budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain,
banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi
banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah, bijaksana,
hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak
suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta
karena allah dan benci karena allah.
Kalau akhlak dipahami
sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia yang menjaga
keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam hubungannya dengan allah, sesama
makhluk dan alam semesta.
Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia
yang berima dan memiliki akhlak mulia.
- Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),
- Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),
- Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58),
- Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
- Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
- Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al’Araf:31).
Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Dalam ilmu akhlak
dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus dipertahankan dan disempurnakan,
serta kebiasaan yang buruk harus di hilankan , karena kebiasaan merupakan
faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak.
Aktualisasi akhlak
adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan
mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari.
Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti
di bawah ini.
- Akhlak terhadap Allah
- Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
- Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
- Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa’: 1)
- Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)
- Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159)
- Akhlak terhadap diri sendiri
- Sikap sabar (QS. Al Baqarah: 153)
- Sikap syukur (QS. Ibrahim: 7)
- Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)
- Sikap tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
- Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135).
2. Akhlak terhadap sesama manusia
- Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
- Ta’awun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)
- Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134 & 159)
- Menepati janji (QS. At Taubah: 111).
Al-Ghozali menjelaskan bahwa
mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
- Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak baik secara almiah.
- Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
- Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada allah dengan dawam al-dzikir.
BAB IV
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang
berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya
adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat. Dan Moral adalah
ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu
masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau
disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk
yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan
Dari satu segi akhlak
adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan istiqamah
dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”
Indikator manusia
berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi akhlak
adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan
mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari.
Seperti akhlak kepada tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia.
DAFTAR PUSTAKA
1. “Metodologi
Studi Islam” – Nurhasanah Bakhtiar Marwan.
2. “Etika Dalam Islam” – Achmad.
3. “Akhlak Muslim” – Bakry
4. “Akhlak Tasawuf” – Nata, Abuddin.
5. “Pengantar Studi Akhlak “ – Sinaga, Hasanuddin.